4 Langkah Menyelesaikan Soal Cerita Matematika


 



Ayah Bunda, adakah ananda di rumah yang tidak suka soal cerita matematika?

Soal cerita matematika kadang menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak untuk menyelesaikannya.

Tak jarang, hitungan penjumlahan atau pengurangan yang sebetulnya sudah dikuasai anak, tiba-tiba jadi membingungkan saat disajikan dalam soal cerita.

Mengapa oh mengapa...?

Kesulitan Anak dalam Memahami Soal Cerita

“Lima tambah empat berapa?” 

“Sembilaaaan”


“Suatu hari Ibu membeli 5 mangga di pasar. Setelah sampai di rumah, Bu Siti datang membawakan untuk Ibu 4 mangga lagi dari kebunnya. Berapa mangga yang Ibu miliki sekarang?”

Lalu sang anak terdiam sejenak. :D

Pastinya, dia akan berusaha mencerna dulu cerita di atas, baru berusaha mencari jawabannya.


Ya, soal cerita itu istimewa.


Ia tidak hanya menguji kemampuan berhitung anak-anak, namun juga melatih kemampuan analisa, memahami bahasa dalam cerita.


Seorang anak yang hafal penjumlahan dan pengurangan, belum tentu mampu menguasai soal cerita. 

Terkadang saat anak-anak sekedar belajar Matematika dengan menghafal, mereka mungkin masih akan kesulitan “menerjemahkan” soal cerita.

Lalu bingung mana yang perlu memakai penjumlahan, dan mana yang pengurangan.


Dalam hal ini, bermain menghitung dengan benda bisa membantu menguatkan konsep tersebut pada anak.

Tujuannya agar anak bisa melihat langsung (dan memahami), bahwa penjumlahan adalah saat sesuatu itu bertambah banyak, dan pengurangan adalah saat sesuatu itu bertambah sedikit, dan seterusnya.


Bagaimana tahapan menyelesaikan soal cerita?

Yuk, coba kita ajak ananda untuk berlatih memahami hal-hal berikut ini:

  1. Memahami urutan cerita, apa yang diketahui
  2. Mengenali kata kunci; bertambah banyak, atau lebih sedikit (apa yang ditanyakan)
  3. Menggambar simbol benda (menghitung jawaban)
  4. Menulis persamaan matematika


Kita bahas satu persatu, sambil menggunakan contoh soal ya!


Contoh soal cerita:

  1. Nana membeli 3 permen tadi pagi. Lalu Ibu memberikan 4 permen lagi kepadanya. Berapa permen Nana sekarang?
  2. Adik mempunyai 10 balon yang sudah ditiup untuk ulang tahunnya. Tiba-tiba 2 balon meletus. Berapa jumlah balon yang dimiliki adik sekarang?
  3. Doni bermain dengan mobil-mobilannya. Ada 3 mobil berwarna merah, dan 3 mobil berwarna biru. Berapa jumlah mobil-mobilan yang dimainkan Doni sekarang?
  4. Kelas Bu Marta terdiri dari 10 anak. Ada 6 anak laki-laki di kelas itu. Berapakah jumlah anak perempuannya?



Memahami Urutan Cerita, Apa yang Diketahui

Ajak ananda membaca dengan runut dari awal sampai akhir. 

Bila perlu, ajak ia melingkari kata-kata penting (Siapa? Melakukan apa?), serta angka-angka yang muncul dalam cerita.


Mengenali Kata Kunci, Apa yang Ditanyakan

Di sini, anak perlu mengenali kata-kata kunci dalam soal, yang menentukan operasi apa yang akan ia pakai.

  • Jumlah benda apa yang ditanyakan?
  • Di akhir cerita, apakah benda itu bertambah banyak atau menjadi lebih sedikit?
    Bila bertambah banyak, ini adalah PENJUMLAHAN.
    Bila jadi berkurang, ini adalah PENGURANGAN.

  • Apakah yang ditanyakan, jumlah keseluruhan dari sekelompok benda, atau bagian dari sekelompok benda?
    Bila jumlah keseluruhan yang ditanyakan, berarti PENJUMLAHAN.
    Bila bagian dari sekelompok benda yang ditanyakan, berarti PENGURANGAN.


Dari 4 contoh di atas:


Soal 1: Permen Nana menjadi bertambah BANYAK, setelah diberi ibu. Berarti ini adalah penjumlahan.

Soal 2: Balon jadi berkurang, setelah ada yang meletus. Berarti ini adalah pengurangan.

Soal 3: Yang ditanyakan adalah jumlah semua mobil-mobilan, yang merah DAN biru. Berarti ini penjumlahan.

Soal 4: Yang ditanyakan adalah jumlah anak perempuan. Sebagian dari seluruh isi kelas, di luar yang laki-laki. Berarti ini adalah pengurangan.


Menggambar simbol benda

Setelah mengenali benda & angka yang diketahui dalam cerita, dan mengenali jenis operasinya, sekarang saatnya kita menghitung jawabannya.

Yuk berhitung!


Salah satu cara yang saya sukai untuk melatih anak-anak lebih mudah menghitung adalah, dengan menggambarnya.

Apabila ini adalah soal cerita satu digit, biasanya anak-anak bisa diajak menggambarkan simbol bendanya.

Misal dari contoh soal di atas:


 1. Nana membeli 3 permen. > Gambar 3 permen/lingkaran, dll.

     Lalu Ibu member 4 permen lagi > Gambar 4 permen/lingkaran di sebelah gambar pertama.

    Berapa permen Nana sekarang... > hitung semua gambar permen/lingkaran.


2 Adik punya 10 balon > Gambar 10 balon/lingkaran.

Lalu 2 balon meletus > Coret 2 balon dari gambar sebelumnya.

Ada berapa balon Adik sekarang? > Hitung sisa balon yang tidak dicoret.


Menulis Persamaan Matematika

Nah tahap terakhir, biasanya di dalam soal cerita, anak akan diminta menuliskan kalimat persamaan matematikanya.


Di sinilah si anak akan memindahkan angka-angka yang dipakai menghitung tadi, dengan simbol operasi yang tepat, apakah itu penjumlahan atau pengurangan.


Mau contoh lebih detailnya? 

Simak yuuk video di bawah ini…


Semoga bermanfaat, agar ananda tak lagi bingung menghadapi soal cerita matematika! :)


1 komentar:

Terima kasih sudah berkunjung ke blog Serabi Belajar.