Manyapih Buah Hati dengan Bahagia
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, apa kabar
sahabat Serabi Belajar? Semoga selalu sehat dan semangat belajar ….
Pada kesempatan ini, kami akan berbagi tentang “Menyapih Buah Hati dengan Bahagia”. Dalam potongan Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 233 menerangkan bahwa,
“Dan ibu-ibu
hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin
menyusui secara sempurna”.
Anak menjelang
usia dua tahun, kemampuan untuk interaksi, instruksi, berbicara, mengungkapkan
perasaan, memahami sekitar biasanya sudah dimiliki, sehingga ini akan
memudahkan untuk penyapihan. Pada umumnya ketika anak mau memasuki usia dua
tahun, seorang ibu sudah mulai memikirkan tentang penyapihan dan bagaimana cara
menyapih dengan bahagia? Mari kita baca selanjutnya,
Ada beberapa
hal yang harus disiapkan dalam penyapihan :
1.
Niat
dan keridhoaan dari orang tua, terutama sang ibu.
Niat dengan sungguh-sungguh untuk menyapih sangat penting, karena
akan mempengaruhi proses selama penyapihan, disertai dengan keridhoaan orang tua,
ketika ibu dan ayah ridho insyaa Alloh dapat mempermudah serta memperlancar
penyapihan.
2.
Peran
anggota keluarga
Dalam penyapihan, sangat diperlukan kerja sama dengan anggota
keluarga yang lain, misalnya ayah, anak pertama, dan seterusnya. Misalnya ayah
menggantikan peran ibu ketika menidurkan sang anak di malam hari dan sementara
itu ibu bisa melakukan kegiatan lainnya, agar anak tidak mencari ibunya.
3.
Sabar
dalam menjalani berproses
Ketika menyapih, banyak sekali tantangan yang dihadapi sang ibu. Anak
menangis, tantrum, ibu juga mengalami emosi (sedih, senang), harus tega dan
sebagainya. Maka kesabaran dalam menjelani penyapihan sangat penting. Ketika sudah
tidak terkontrol, kembali lagi ingat pada niat dan sejenak untuk refleksi.
4.
Sediakan
makanan dan minuman pengganti asi.
Kebutuhan makanan dan minuman ini sangat penting karena dapat
membantu anak mendapatkan pengganti asi yang membuat anak tetap terjaga nutrisi
dan rasa kenyang. Asi bisa diganti dengan susu formula, susu kotak, susu
kambing dan lain-lain, bisa dengan dot atau gelas. Cemilan kue atau biscuit, buah-buahan
yang disukai anak dan seterusnya.
5.
Sounding
dengan kalimat-kalimat positif
Sounding ini bisa diberikan sejak usia 1 tahun atau sebelum
disapih. Agar apa yang disampaikan ibu, bisa mengena kepada anak. Misalnya,
nanti kalau adik sudah dua tahun tidak mimun asi ibu lagi, minumnya air/susu
yang lain ya … atau dengan kalimat-kalimat yang lainnya.
6.
Lakukan
secara bertahap
Penyapihan dengan bahagia, lakukan dengan bertahap tidak langsung memutus anak tidak
menyusu. Tahapan yang bisa dilakukan adalah :
a)
Perencanaan
Ketika ibu
ingin menyapih dengan bahagia, tentukan waktu sesuaikan dengan kondisi ibu dan
anak, misalnya mempunyai target anak usia 2 tahun tepat sudah tidak menyusu,
maka mulai usia 22 bulan sudah mulai untuk berproses menyapih.
b)
Tahap
pertama
Membiasakan anak
hanya menyusu satu kali atau tidak menyusu di waktu pagi sampai sore, malam
hari masih seperti biasanya. Dengan mengalihkan perhatian menyusu menjadi
banyak waktu untuk bermain, bereksplore ke luar rumah, dan tentunya perut anak dalam keadaan kenyang.
Sehingga ketika sudah kenyang, makan dan minum tercukupi, anak akan ngantuk dan
ingin tidur.
Awalnya satu
kali menyusu, lama kelamaan akan tidak menyusu, lakukan ini sekitar 2 - 4
minggu (1 bulan) atau bisa dikondisikan sesuai kondisi anak masing-masing. Ketika
anak merengek, menangis ingin minta menyusu 1 – 3 hari kita berikan asi,
berjalannya waktu ibu terus berikan sounding dengan kalimat-kalimat positif,
contohnya adik/kakak/nak sudah besar, minumnya pakai gelas ya … kalau sudah
besar gak minum asi lagi, atau bisa dengan kalimat lain sesuai kenyaman ibu dan
anak.
c)
Tahap
kedua
Jika sudah
berhasil tahap pertama, tidak menyusu di waktu pagi – sore, lanjutkan ke tahap
berikutnya yaitu tidak menyusu di malam hari. Kondisi malam berbeda dengan
siang hari, anak lebih banyak tidur di waktu malam, biasanya 2 – 3 kali anak
bangun minta asi. Sebelum anak tidur, pastikan kebutuhan makan dan minum
tercukupi atau kenyang, sehingga mengurangi frekuensi anak untuk bangun. Satu sampai
tiga malam masih sesekali dikasih tidak apa-apa, lama-kelamaan tidak diberi
asi, dengan penggantinya sediakan minuman pengganti asi. Letakkan di dekat
tempat tidur, ketika anak terbangun minta asi, kita berikan susu penggantinya. Kemudian
di puk-puk atau dikusuk-kusuk pada kaki/punggung untuk tidur kembali. Lakukan ini
sekitar 2 - 4 minggu (1 bulan) atau bisa dikondisikan sesuai kondisi anak
masing-masing.
Dengan waktu 1 –
2 bulan, insyaa Alloh proses penyapihan akan berhasil. Tetapi, kembali kepada
kondisi masing-masing ya bunda, ada yang mudah dan cepat, ada juga yang
membutuhkan waktu yang lama, namun tetap semangat dan selalu optimis. Perasaan ibu
yang kuat akan berpengaruh dalam proses penyapihan, begitu juga sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog Serabi Belajar.