Komunikasi dengan Bahasa Cinta



Ayah Bunda seringkah terjadi salah paham dalam.berkomunikasi dengan ananda? Atau ketika mengajari ananda terbawa emosi? Atau ketika menasehati ananda malah menolak?
 
Yuk cek dulu apakah mereka sudah merasa dicintai?  Apakah sudah penuh tabung cintanya ? Setiap anak diciptakan unik. Tentu tidak bisa kita samakan dalam cara-cara pengasuhannya. Kalau cara tertentu berhasil untuk anak yang satu belum tentu berhasil untuk anak yang lain. 
 
Setiap anak memiliki cara komunikasi cinta yang berbeda.  Dr. Gary Chapman mengklasifikasikannya ke dalam Lima Bahasa Cinta: Sentuhan Fisik (Physical Touch), Kata-kata Pujian (Word of Affirmation), Waktu Berkualitas (Quality Time), Hadiah (Gifts) dan Pelayanan (Acts of Service). 

Salah satu dari Bahasa Cinta tersebut adalah Bahasa Cinta utama anak ananda. Jika Ayah Bunda  tidak berkomunikasi dengan Bahasa Cinta utama ananda, ia akan merasa kurang dikasihi atau kurang diperhatikan.  Mulai sekarang yuk diamati apa bahasa cinta dominan ananda dan penuhi tabung cintanya.
 

Sentuhan Fisik (Physical Touch)


Ananda yang bahasa cintanya sentuhan fisik, berikanlah lebih banyak pelukan dan ciuman. Memang sudah hal umum jika anak-anak usia balita akan sering mendapatkan pelukan dan ciuman.  Namun terkadang jika usianya bertambah orang tua jadi berkurang memberi pelukan. Bagi ananda yang bahasa cintanya sentuhan fisik tentu akan berkurang tabung cintanya.
 
Memang lebih mudah memberi sentuhan fisik kepada ananda yang masih kecil. Tetapi bagi yang beranjak dewasa pun penting diberikan sentuhan fisik untuk memudahkan komunikasi, misal dengan tepukan bahu, marangkul di bahu, dan sentuhan fisik lainnya. Dengan demikian tabung cintanya akan penuh dan komunikasi pun terasa mudah.
 
 

Kata-Kata Pujian (Word of Affirmation)


Bahasa cinta ananda adalah dengan memberikan kata-kata pujian, kata-kata dukungan, kata positif.  Ananda akan merasa dicintai dan penuh tabung cintanya.
 
Kata-kata pujian sebaiknya bervariasi dan sesuai dengan yang ia lakukan. Misal setelah ananda membereskan mainan Ayah Bunda bisa berikan pujian " Adik anak rajin" atau "Adik anak bertanggungjawab" dan ketika besoknya ananda melakukan hal yang berbeda kita puji sesuai aktivitasnya. Sehingga dalam diri anak terbentuk konsep positif .
 

 Waktu Berkualitas (Quality Time)

 
Ananda yang bahasa cinta dominannya Quality Time, membutuhkan kehadiran orang tua secara fisik dan emosional.  Ayah Bunda bisa memberikan waktu bercerita bersama,  bermain bersama, dan kegiatan-kegiatan lain yang bisa dilakukan bersama.
 
Pesan yang diterima oleh ananda  melalui waktu kebersamaan tersebut adalah bahwa mereka memiliki tempat yang paling penting bagi Ayah Bunda. Mereka akan merasa dicintai karena mereka mendapatkan perhatian utuh dari orang tua mereka. Jika tabung cintanya penuh, komunikasi pun membahagiakan.
 
 

Hadiah (Receiving Gifts)


Ananda dengan bahasa cinta ini akan sangat menghargai hadiah sebagai pernyataan cinta yang nyata. Hadiah tidak selalu harus yang mahal. Terkadang cukup satu permen spesial bagi anak yang  bahasa cintanya hadiah, ananda akan merasa dicintai dan mendapat perhatian lebih.
 
Hadiah pun tidak perlu setiap hari. Yang diperlukannya adalah Ayah Bunda harus menunjukkan sikap bahwa memang Ayah Bunda sengaja menyiapkan hadiah itu untuk ananda dan tunjukkan bahwa hadiah diberikan bukanlah imbalan atas sesuatu yang telah dilakukan ananda lakukan.
 
Sebagian besar anak-anak memang akan menanggapi hadiah secara positif, tetapi untuk anak-anak yang bahasa cinta utama adalah receiving gifts, pemberian hadiah dapat berkesan sampai bertahun-tahun kemudian. Karena mereka melihat hadiah sebagai tanda cinta.
 

Pelayanan (Acts of Service)


Anak-anak yang bahasa cinta utama adalah pelayanan, akan merasa dicintai jika ia memdapatkan pelayanan dari orang tua mereka. Pelayanan disini bukan berarti semua harus dilayani dan menjadi tidak mandiri. Tetapi pelayanan ini diberikan secara sengaja, sehingga terasa spesial bagi anak.
 
Memang jika ananda mash kecil Ayah Bunda akan mudah memberikan pelayanan, tapi jangan salah, untuk ananda yang semakin dewasa pun jika bahasa cinta utama pelayanan akan merasa dicintai apabila Ayah Bunda menyengaja memberikan pelayanan. Misal mengantarkan ananda berlatih main bola , memasakkan makanan kesukaan, memperbaiki sepedanya dan sebagainya.
 

Jadi apa bahasa cinta utama ananda ? Setelah mengetahui, bukan berarti Ayah Bunda hanya terfokus pada satu saja. Ananda membutuhkan kelimanya. Karena anak-anak yang menerima semua kelima bahasa cinta akan memiliki konsep diri positif.
 
Dengan mengetahui bahasa cinta utama setiap anak, akan memudahkan Ayah Bunda dalam berkomunikasi efektif.  Sehingga komunikasi cinta akan terjalin dan pastinya apa yang Ayah Bunda komunikasikan diterima dengan bahagia.  Setiap anak unik. Maka mereka akan merasa dicintai jika Ayah Bunda tepat berkomunikasi. Hal ini terjadi apabila Ayah Bunda mengetahui bahasa cinta utama ananda.

Jauh ribuan tahun sebelum penelitian Dr. Gary Chapman dalam mengklasifikasikan bahasa cinta ini, Rasulullah  sholallahu 'alaihi wassalam  sudah memberikan teladan tentang bahasa cinta kepada anak-anak. Seperti apa gambarannya, kita bahas pada tulisan berikutnya.
 
Semangat Ayah Bunda ! Tetap bahagia membersamai ananda dengan Resep Bahagia Membersamai Ananda.
Ari Susanti
Hexagonia CH3 Pendidikan Blok Papan Tulis
 


4 komentar:

  1. Ilmu baru semoga bisa mengekspresikan bahasa cinta kepada orang sekitar dengan baik, makasih sharing nya mba santi ❤

    BalasHapus
  2. Maasyaa Alloh Baarokallohu fiik...
    Senang sekali membacanya mbk, sangat bermanfaat...

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung ke blog Serabi Belajar.