Ayah bunda, pernahkah merasa capek menyuruh anak belajar dan menyelesaikan tugas sekolahnya? Kenapa ya anak terus-terusan minta dibantu mengerjakan tugasnya?
Hampir 10 bulan pembelajaran sekolah dilakukan secara online dalam masa pandemi Covid-19 di tahun 2020 ini. Menurut hasil riset yang dilakukan oleh konsultan Pendidikan, Vivid Argarini menyebutkan sebanyak 83,1% siswa merindukan suasana sekolah selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Anak-anak merindukan teman dan guru di sekolah (Republika.co.id, 2020). Di sisi lain BBC News Indonesia menyampaikan bahwa anak terkendala memahami materi pembelajaran selama periode PJJ. Kendala tersebut mulai dari faktor ekstrinsik lingkungan yang tak kondusif untuk belajar, hingga faktor intrinsik terkait motivasi internal anak dalam belajar di rumah. “Berantakan (cara belajarnya).Ya (anak) berpikirnya main saja. Yang jelas, anaknya nggak siap untuk belajar di Rumah”. “Kalau ujian yang jawab malah ibunya. Saat ujian, minta (jawaban) di Google, jadi nggak murni itu” ujarnya pada Oki Budhi Wartawan BBC News Indonesia.
Apakah fenomena
curahan hati para orang tua seperti di atas dalam mendampingi anak selama PJJ
ini memang sudah menjamur?. Orang tua jenuh juga stress karena pekerjaan dan
berbagai urusan publik maupun domestik sehingga memilih “jalan pintas (short
cut)” mengerjakan tugas sekolah anak yang makin lama makin kompleks.
Akhirnya, orang tua seolah “bersekolah lagi”, sedangkan anak semakin pasif
beresiko mengalami kemunduran secara akademis terlebih tumpulnya motivasi
belajar kelak.
Dr. Mary Mokris
mengatakan “Ketika seorang anak belajar mandiri,anak itu aktif, terjun/berpartisipasi
dan terlibat. Pembelajaran mandiri dibangun di atas kekuatan akademis yang ada
dari para siswa dan meminta mereka menggunakan apa yang mereka ketahui untuk
mempelajari sesuatu yang baru secara mandiri”. Sedangkan Toru Kumon
(Pendiri Pendidikan Kumon) mengatakan ketika anak-anak dihadapkan pada
tantangan baru yang memungkinkan mereka untuk belajar sendiri, mereka kesulitan
membedakan antara bermain dan belajar. Pembelajar mandiri (self directed learning)
memiliki kemampuan dalam memecahkan berbagai tantangan baru, sehingga tidak
hanya rasa percaya diri anak saja yang terbangun namun juga membanggakan orang
tua. Anak tidak hanya ditekankan menguasai materi pelajaran, tetapi yang
lebih penting adalah anak-anak memiliki keterampilan belajar sehingga mereka
bisa belajar apapun yang mereka butuhkan.
Berikut langkah
berlatih menjadi seorang pembelajar mandiri :
1.
Identifikasi
tujuan belajar
Bantu anak untuk mengetahui hal
apa yang ingin dipelajari dan mencari sisi paling disukai.
2.
Mengkritisi
suatu hal yang dapat memunculkan “strong why” (alasan kuat)
Mulailah dengan memunculkan
berbagai pertanyaan yang dapat memancing berfikir kreatifnya.
3. Cari
tantangan yang menarik
Bantu anak mengidentifikasi
tantangan kemudian apresiasi setiap usahanya dalam menyikapinya.
4.
Pantau
proses belajar anak dan dokumentasikan
Berfokus pada proses sedangkan
hasil akan mengikuti sebagai bonus. Anak akan belajar bagaimana menghadapi
rintangan . Menggunakan standar ukuran kemajuan pembelajaran diri sendiri bukan
orang lain.
5.
Pahami
pendekatan sesuai gaya belajar
Intip artikel tentang gaya
belajar di sini.
6.
Gunakan
strategi motivasi berbasis permainan
Berikan apresiasi pada diri anak
yang disisipkan dalam permainan.
7.
Kumpulkan
dan bangun motivasi intrinsik
Motivasi dari dalam diri anak
melalui penanaman konsep diri yang baik (misal : Dinda anak yang cerdas dan
pantang menyerah) melalui sugesti dari orang tua. Kuatkan sisi spiritual anak
yang juga akan menjaga kecerdasan spiritualnya.
8.
Berbagi
pembelajaran dengan orang tua dan rekan
Anak akan belajar menilai diri dan
mengkomunikasikan semua pengalamannya. Anak membutuhkan umpan balik dalam
memperkaya pengalaman belajarnya.
9.
Ciptakan
sesuatu dari apa yang sudah dipelajari
Misalkan : tuangkan apa yang sudah
anak pelajari melalui sebuah mind mapping (peta pikiran), table, diagram, dll.
10. Buat silabus pembelajaran mandiri
Susun apa yang ingin dipelajari,
kapan, capaian apa yang akan didapat, dll.
11. Targetkan dalam ukuran waktu (detik,
menit, jam, hari, pekan, bulan, tahun,dll)
Tulis apa yang akan dipelajari
dengan SMART (Spesific, Measureable-bisa diukur,Achievable-bisa dicapai, Reasonable-masuk
akal, Time-ada satuan waktu).
12. Berkumpul dalam komunitas jejaring yang sevisi
Anak perlu berkomunitas dengan lingkungan yang memiliki atmosfer kebaikan agar motivasinya terjaga. Banyak hal yang bisa dipelajari melalui wadah komunitas dengan berbagai dinamikanya. Di sana akan terasah kemampuan memecahkan masalah (problem-solving), komunikasi dan berargumen membantu anak tuntas belajar mandiri, Mereka akan menjadi seorang yang lebih peduli dan berkontribusi pada aktivitas sosial.
Menyiapkan anak menjadi pembelajar mandiri membutuhkan waktu yang cukup Panjang. Membutuhkan kesabaran dan komitmen dari semua pihak. Yuk.. kita lanjutkan tantangan PJJ di masa pandemi ini sebagai momentum kebersamaan ayah bunda dan anak menyemai bibit para calon pembelajar mandiri. Mari… MERDEKA BELAJAR!
“Self-learning opens up the world to a child and allows them to choose the future of their dreams.”
Sumber
:
Callistasia
Wijaya. 2020. Sekolah di Tengah Pandemi Covid-19 : Para Siswa ‘Tertinggal’ Secara
Akademik, Orang Tua : ‘Saya Pilih Anak Selamat’. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-52661836
Indira
Rezkisari. 2020. 80 Persen Siswa Rindu Suasana Sekolah Saat PJJ. https://republika.co.id/berita/qjdjgh328/80-persen-siswa-rindu-suasana-sekolah-saat-pjj
Maryellen
Weimer, PhD. 2010. Developing Students Self Directed Learning Skills. https://www.facultyfocus.com/articles/teaching-and-learning/developing-students-self-directed-learning-skills/
Monica
Beyer. 2018. How to Help Your Child Become a Self-Learner. https://www.sheknows.com/parenting/articles/1141065/help-your-child-self-learner/
My First Phonics Activity Book. 2020. https://shop-uk.letterland.com/products/my-first-phonics-activity-book
Rumah Inspirasi. 2017. 25 Menyiapkan Anak Menjadi Pembelajar Mandiri. https://rumahinspirasi.com/25-menyiapkan-anak-menjadi-pembelajar-mandiri/
Saga Briggs. 2015. 29 Steps Toward More Self-Directed Learning. https://www.opencolleges.edu.au/informed/features/29-steps-toward-more-self-directed-learning/
Sam
Reader. 2018. Self-Learning; Why its Essential for Us in the 21st
Century. https://medium.com/wondr-blog/self-learning-why-its-essential-for-us-in-the-21st-century-9e9729abc4b8#:~:text=According%20to%20Malcom%20Knowles,%2C%20and%20evaluating%20learning%20outcomes%E2%80%9D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung ke blog Serabi Belajar.